Dalam beberapa hari terakhir, TikTok Indonesia dihebohkan dengan kisah seorang wanita bernama Pricillia Theresia yang memiliki kelainan langka yang disebut ptosis, atau lebih dikenal dengan sebutan “mata ngantuk”. Kondisinya ini membuat kelopak matanya tampak selalu setengah tertutup, memberikan kesan seolah-olah ia selalu mengantuk.
Pengungkapan Pricillia di TikTok
Pricillia pertama kali menjadi viral ketika ia membagikan pengalamannya hidup dengan kondisi ptosis di TikTok. Dalam video tersebut, ia menjelaskan bagaimana kondisi ini mempengaruhi kehidupannya sehari-hari dan bagaimana ia sering menghadapi kesalahpahaman dari orang-orang di sekitarnya. Video ini dengan cepat mendapatkan perhatian luas, menarik simpati dan dukungan dari ribuan pengguna TikTok di Indonesia.
Edukasi tentang Ptosis
Melalui platform TikTok, Pricillia tidak hanya berbagi pengalaman pribadinya, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang ptosis. Ia menjelaskan bahwa ptosis adalah kondisi di mana otot yang mengangkat kelopak mata atas tidak berfungsi dengan baik, sehingga kelopak mata tampak turun. Ia juga mengungkapkan bahwa kondisi ini bisa diatasi melalui operasi, namun biaya yang dibutuhkan cukup besar dan tidak semua orang memiliki akses ke pengobatan tersebut.
Dukungan dan Simpati dari Netizen
Respon dari pengguna TikTok sangat positif. Banyak yang memberikan dukungan moral dan menawarkan bantuan. Beberapa pengguna bahkan berbagi kisah mereka yang serupa, menciptakan komunitas yang saling mendukung di platform tersebut. Dukungan yang diterima Pricillia menunjukkan bagaimana media sosial dapat menjadi alat yang kuat untuk menyebarkan kesadaran dan menggalang dukungan untuk kondisi medis yang jarang diketahui.
Impact Sosial dari Kisah Pricillia
Kisah Pricillia tidak hanya berhenti di TikTok. Media lain mulai meliput ceritanya, membawa perhatian yang lebih luas terhadap kondisi ptosis. Beberapa organisasi kesehatan dan komunitas medis mulai memberikan informasi lebih lanjut tentang ptosis, serta menyediakan sumber daya bagi mereka yang membutuhkan bantuan medis. Kisah ini juga mendorong diskusi tentang pentingnya dukungan dan pemahaman terhadap individu dengan kondisi medis unik.
Penutup
Kisah Pricillia Theresia di TikTok menjadi contoh bagaimana media sosial dapat digunakan untuk mengedukasi dan membangun solidaritas di antara pengguna. Melalui keberaniannya untuk berbagi cerita, Pricillia telah menciptakan perubahan positif, meningkatkan kesadaran tentang ptosis, dan menunjukkan kekuatan komunitas online dalam memberikan dukungan moral. Ini adalah salah satu contoh bagaimana cerita pribadi bisa berdampak besar dan memberikan inspirasi kepada banyak orang di seluruh dunia